Adinda2ku tercinta 
, yg lagi sibuk2 terpontang panting demi kuliah, demi cita2 serta demi mama papa yg menunggu anaknya mmbawa kesuksesan menuntut ilmu..., pernah dengar kan dengan kata "Mengeluh"? pasti jawabannya iya kan?, nah, disini akan saya ungkapkan tentang yang berhubungan dengan mengeluh.
"Mengeluh" itu apa sih?
seperti gambar inikah? atau ini? 
Mengeluh itu tdk ada dalam kisah perjuangan seseorang. Ketika mengeluh itu muncul, dan terus diladeni, secara tidak sadar itu langsung membuat jadi semakin lemah. Dan parahnya, disitu adalah awal mula anda stress 
, dan terus berpikir sesuatu yg sebenarnya sudah tdk penting dipikirkan krn sudah berlalu, sudah telanjur, apalagi bila krn diri qta sendiri. Apa yg didapat jika sperti itu? Rugi bukan? Memikirkan yg sdh tdk perlu dpkir, menghabiskan waktu yang sebenarnya bisa kita gunakan untuk yang lebih bermanfaat untuk diri kita sendiri misalnya. Yah, kcuali jika kita bs memutar balik waktu. Banyak yg sdh qta lupa, yg terkecil dulu, mensyukuri nikmat nya Allah 
, karena sampai sekarang kita masih diberi kesehatan yg baik.
Mengeluh adalah sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar.
Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai perkuliahan
, soulmate 
, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya.
Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.
"Asisten dosen gue kelewatan
, masa udah jam 6 lewat gue masih praktikum, sekalian aja suruh gue nginep di kampus!"
"Tugas gue ditambahin melulu tiap hari,
padahal itu kan bukan 'job-desk' gue"
"Anggota divisi gue memang bego,
disuruh apa-apa salah melulu".
Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.
Tahukah anda, wahai adinda, semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai perkuliahan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kuliah dan setiap kali dia kuliah di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai dosen atau rekan-rekan kuliahnya.
Sebelum dia pindah ke kampus berikutnya dia selalu ribut dengan kawan kuliahnya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.
Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila adinda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif
dan yang kedua selalu mengeluh 
, dinda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur
.
Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri.
Sebagai ilustrasi, dinda mengeluh dengan perkuliahan adinda. Tahukah dinda, berapa banyak jumlah masyarakat di Indonesia yang tidak berkuliah ?
Tahukah dinda bahwa sebenarnya jika kita diberi kesempatan berkompetisi, berkontribusi dalam suatu organisasi atau kegiatan mahasiswa, itu berarti atasan dinda
percaya kepada kemampuan adinda? Kalau dinda tidak mampu tidak mungkin atasan dinda menyuruh dinda lembur atau memberikan tugas tambahan.
Bersyukurlah karena adinda telah diberikan kepercayaan oleh atasan dinda, mungkin dengan adinda lebih rajin
siapa tahu dinda bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dari yang dinda harapkan.
Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup adinda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama adinda, karena dinda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan dinda karena dinda terlalu sibuk mengeluh.
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari.
2. Bersyukurlah atas tugas-tugas dan pekerjaan adinda, kesehatan dinda, keluarga dinda atau apapun yang dapat adinda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan dinda.
3. Jangan mengeluh bila dinda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini:
Tutuplah matamu adinda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut, buka mata, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti adinda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.
4. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila dinda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup dinda.
5. Semakin banyak dinda bersyukur kepada Allah atas apa yang dinda miliki, maka semakin banyak hal yang akan adinda miliki untuk disyukuri."
Jangan pernah menyesali apa yg sudah lewat. Jangan pula takut
melihat masa yg akan datang. Tapi lihat masa sekarang, lihat sekitarmu dengan penuh kesadaran.
Adinda..., ada satu lagi yang ingin aku katakan untukmu, kita sungguh-sungguh jauh lebih beruntung, namun jangan dilupakan, kehidupan itu ada batasnya, apabila kita menganggap setiap hari sebagai hari terakhir dari kehidupan kita, maka akan menemukan, memboroskan waktu untuk kritik, celaan dan keluhan, adalah hal yang sangat tidak bernilai.
Tetap semangat dan optimis adindaku sayang...
, yg lagi sibuk2 terpontang panting demi kuliah, demi cita2 serta demi mama papa yg menunggu anaknya mmbawa kesuksesan menuntut ilmu..., pernah dengar kan dengan kata "Mengeluh"? pasti jawabannya iya kan?, nah, disini akan saya ungkapkan tentang yang berhubungan dengan mengeluh."Mengeluh" itu apa sih?
seperti gambar inikah? atau ini? Mengeluh itu tdk ada dalam kisah perjuangan seseorang. Ketika mengeluh itu muncul, dan terus diladeni, secara tidak sadar itu langsung membuat jadi semakin lemah. Dan parahnya, disitu adalah awal mula anda stress , dan terus berpikir sesuatu yg sebenarnya sudah tdk penting dipikirkan krn sudah berlalu, sudah telanjur, apalagi bila krn diri qta sendiri. Apa yg didapat jika sperti itu? Rugi bukan? Memikirkan yg sdh tdk perlu dpkir, menghabiskan waktu yang sebenarnya bisa kita gunakan untuk yang lebih bermanfaat untuk diri kita sendiri misalnya. Yah, kcuali jika kita bs memutar balik waktu. Banyak yg sdh qta lupa, yg terkecil dulu, mensyukuri nikmat nya Allah , karena sampai sekarang kita masih diberi kesehatan yg baik.Mengeluh adalah sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar.
Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai perkuliahan
, soulmate , masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya. Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.
"Asisten dosen gue kelewatan
, masa udah jam 6 lewat gue masih praktikum, sekalian aja suruh gue nginep di kampus!""Tugas gue ditambahin melulu tiap hari,
padahal itu kan bukan 'job-desk' gue""Anggota divisi gue memang bego,
disuruh apa-apa salah melulu".Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.
Tahukah anda, wahai adinda, semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai perkuliahan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kuliah dan setiap kali dia kuliah di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai dosen atau rekan-rekan kuliahnya.
Sebelum dia pindah ke kampus berikutnya dia selalu ribut dengan kawan kuliahnya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.
Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila adinda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif
dan yang kedua selalu mengeluh , dinda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur
.Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri.
Sebagai ilustrasi, dinda mengeluh dengan perkuliahan adinda. Tahukah dinda, berapa banyak jumlah masyarakat di Indonesia yang tidak berkuliah ?
Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah adinda masih memiliki kesempatan meneruskan sekolah demi cita-cita dan harapan orang tua dirumah yang selalu menunggu kepulangan putra putrinya. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra.
Tahukah dinda bahwa sebenarnya jika kita diberi kesempatan berkompetisi, berkontribusi dalam suatu organisasi atau kegiatan mahasiswa, itu berarti atasan dinda
percaya kepada kemampuan adinda? Kalau dinda tidak mampu tidak mungkin atasan dinda menyuruh dinda lembur atau memberikan tugas tambahan. Bersyukurlah karena adinda telah diberikan kepercayaan oleh atasan dinda, mungkin dengan adinda lebih rajin
siapa tahu dinda bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dari yang dinda harapkan. Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup adinda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama adinda, karena dinda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan dinda karena dinda terlalu sibuk mengeluh.
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari.
2. Bersyukurlah atas tugas-tugas dan pekerjaan adinda, kesehatan dinda, keluarga dinda atau apapun yang dapat adinda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan dinda.
3. Jangan mengeluh bila dinda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini:
Tutuplah matamu adinda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut, buka mata, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti adinda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.
4. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila dinda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup dinda.
5. Semakin banyak dinda bersyukur kepada Allah atas apa yang dinda miliki, maka semakin banyak hal yang akan adinda miliki untuk disyukuri."
Jangan pernah menyesali apa yg sudah lewat. Jangan pula takut
melihat masa yg akan datang. Tapi lihat masa sekarang, lihat sekitarmu dengan penuh kesadaran.Adinda..., ada satu lagi yang ingin aku katakan untukmu, kita sungguh-sungguh jauh lebih beruntung, namun jangan dilupakan, kehidupan itu ada batasnya, apabila kita menganggap setiap hari sebagai hari terakhir dari kehidupan kita, maka akan menemukan, memboroskan waktu untuk kritik, celaan dan keluhan, adalah hal yang sangat tidak bernilai.
Tetap semangat dan optimis adindaku sayang...
